Abu Zur’ah ar-Razi, ahli hadis, salah satu gurunya imam Muslim. Beliau wafat dengan mentalqin dirinya sendiri.

Membaca hadis beserta sanadnya (nama perawinya) yang isinya:

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

Siapa yang kalimat terakhirnya, Laa ilaaha illallaah, maka dia masuk surga.” (HR. Abu Daud 3118)

Dikisahkan oleh Al-Hafidz Abu Ja’far al-Tusturi:

Kami hadir ketika proses wafatnya Abu Zur’ah, bersama para ulama murid beliau lainnya, seperti Abu Hatim, Muhammad bin Muslim, al-Mundzir bin Syadzan, dan beberapa ulama lainnya. Mereka ingin mempraktekkan hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

لَقِّنُوا مَوْتَاكُمْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ
Talqin orang yang hendak mati diantara kalian untuk mengucapkan laa ilaaha illallaah…

Namun mereka semua malu untuk mentalqin gurunya Abu Zur’ah. Tiba-tiba Abu Zur’ah yang dalam kondisi mau meninggal menyampaikan hadis dengan sanadnya:

حدثنا بندار ، حدثنا أبو عاصم ، حدثنا عبد الحميد بن جعفر ، عن صالح بن أبي عريب ، عن كثير بن مرة الحضرمي ، عن معاذ بن جبل، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
Imam Bundar menceritakan kepada kami, bahwa Imam Abu Ashim menyampaikan kepada kami, bahwa Abdul Hamid bin Ja’far menceritakan kepada kami, dari Sholeh bin Abi Arib, dari Katsir bin Murrah al-Hadhrami, dari Muadz bin Jabal, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Siapa yang kalimat terakhirnya, Laa ilaaha illallaah, maka dia masuk surga.”

Seketika setelah itu, beliau wafat. (Ma’rifah Ulum al-Hadits, Imam Hakim, hlm. 76)

Subhanallah, wafatnya ahli hadis, diakhiri dengan menyampaikan hadis. Hadis yang berisi talqin kematian. Karena umumnya manusia akan mati sesuai kondisi kebiasaannya.

Al-Hafidz Ibnu Katsiir pernah menasehatkan:

حافظوا على الإسلام في حال صحتكم وسلامتكم لتموتوا عليه ، فإن الكريم قد أجرى عادته بكرمه أنه من عاش على شيء مات عليه ، ومن مات على شيء بعث عليه ، فعياذا بالله من خلاف ذلك
“Peliharalah Islam ketika kamu sehat wal afiat, agar engkau mati di atas islam. Sesungguhnya Dzat yang Maha mulia dengan kemurahan-Nya akan memberlakukan seseorang sesuai kebiasaannya. Bahwa orang yang memiliki kebiasaan tertentu dalam hidup, dia akan mati sesuai kebiasaannya. Dan siapa yang mati dalam kondisi tertentu, dia akan dibangkitkan sesuai kondisi matinya. Sungguh kita berlindung kepada Allah, jangan sampai menyimpang dari kebenaran. (Tafsiir Ibnu Katsir, 2/87)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama